Untuk mengetahui apa saja kondisi-kondisi yang biasa menimpa bayi baru lahir, yuk cek informasinya di bawah ini:
Bentuk kepalanya aneh. Saat baru lahir, Bunda mungkin melihat kepala Si Kecil seperti tidak sinkron. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena bentuk tersebut adalah normal. Hal ini terjadi akibat proses lahir melalui vagina. Meski begitu,walau jarang terjadi, bentuk kepala yang aneh bisa menjadi pertanda bayi Bunda mengalami kraniosinostosis (kraniostenosis), sebuah kondisi yang memengaruhi perkembangan tengkorak janin atau bayi baru lahir.
Jika setelah beberapa minggu kepalanya belum terlihat normal, Bunda bisa membawanya ke dokter untuk memastikan apakah ada kelainan dengan Si Kecil.
Ruam kulit. Pada masa ini, kondisi kulit bayi bunda memang sedang rentan terhadap segala jenis ruam kulit. Tapi, bunda tidak perlu khawatir, karena sebagian besar ruam tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Beberapa jenis ruam yang kerap hinggap pada kulitnya salah satunya ruam popok. Kondisi ini dapat terlihat di kulit yang tertutup popok bayi atau sekitarnya. Ruam ini disebabkan karena terlalu lama terkena urine atau tinja, atau terkadang diakibatkan oleh infeksi jamur atau kondisi kulit langka. Bunda cukup menjaga kebersihan dan kelembapan kulitnya agar selalu kering, serta mengoleskan krim jika memang diperlukan.
Pada kulitnya juga mungkin muncul jerawat neonatal. Jerawat berwarna merah muda ini kadang-kadang diduga disebabkan oleh paparan hormon selagi di dalam kandungan. Bunda tidak perlu membawanya ke dokter untuk perawatan, karena jerawat ini akan hilang setelah beberapa minggu atau mungkin dalam hitungan bulan.
Jika Bunda melihat ada bercak-bercak merah yang tidak jelas garis batasnya dan terlihat sedikit timbul, mungkin bayi kamu mengalami eritema toxicum. Kondisi ini mungkin bisa diwarnai oleh bulatan kecil berwarna putih atau kuning di bagian tengah bercak tersebut. Ruam jenis ini tidak diketahui penyebabnya dan merupakan kondisi umum yang bisa menimpa bayi baru lahir.
Ruam lainnya yang bisa muncul pada kulit bayi antara lain bercak ‘ciuman malaikat’ di antara kedua mata, milia di hidung dan wajah, atau bintik Mongolia yang warnanya seperti kulit memar.
Warna urine berwarna merah muda. Harusnya, urinenya berwarna kuning. Namun, pada bayi yang baru lahir urine bisa sangat pekat sehingga mengandung kristal, maka yang keluar urine berwarna merah muda. Hal ini biasanya terjadi selama tiga hari setelah dia lahir. Jika setelah waktu tersebut urinenya masih berwarna merah muda atau saat urine bayi tampak kesakitan, Bunda bisa membawanya ke dokter.
Bayi sering gumoh. Wajar jika bayi yang masih berusia beberapa minggu kerap mengalami gumoh. Hal ini biasanya terjadi setelah minum ASI atau susu formula. Gumoh terjadi karena cincin otot yang berada di antara kerongkongan dan lambungnya belum bisa menutup dengan sempurna, sehingga cairan yang masuk bisa kembali lagi ke kerongkongan lalu keluar melalui mulut. Namun, cincin otot sudah mulai menguat saat bayi berusia sekitar 4–5 bulan.
Untuk Mengatasi hal tersebut, Bunda bisa menggendongnya dengan posisi tubuh Si Kecil tegak usai menyusu. Lakukan hal ini selama 30 menit setelah menyusu agar susu bisa turun dengan sempurna. Kemudian, Bunda bisa berusaha membuatnya bersendawa.
Menderita penyakit kuning. Bayi lahir dengan peyakit kuning merupakan hal yang umum. Kondisi ini bisa terjadi pada bayi yang memiliki kadar bilirubin yang tinggi, karena di usia tersebut organ hati bayi belum cukup matang untuk memroses dan membuang bilirubin ke saluran cerna dengan baik. Kondisi ini bisa terlihat dari kulit dan mata bayi yang berwarna kuning.
Pada kebanyakan kasus, penyakit kuning (jaundice) pada bayi bisa hilang dengan sendirinya setelah dua atau tiga minggu.
Sekarang Bunda sudah mengetahuinya bukan? Jadi, jangan terlalu panik dan stres dulu, karena hal tersebut mungkin bisa mengganggu kesehatan Bunda yang baru saja melahirkan dan membuat Bunda tidak fokus merawat buah hati tercinta.