Apa Sih Konjungtivitis?? Penyebabnya??

Konjungtivitis adalah peradangan selaput yang meliputi bagian depan mata atau konjungtiva dan menyebabkan mata berwarna kemerahan. Konjungtivitis awalnya hanya menjangkiti satu mata, namun biasanya setelah beberapa jam akan menjangkiti kedua mata.

Konjungtivitis memiliki gejala seperti mata berair dan terasa gatal. Selain itu, jika konjungtivitis terjadi akibat alergi, terkadang muncul lapisan lengket pada bulu mata.

Perawatan dan diagnosa konjungtivitis sejak dini bisa membantu membatasi penyebaran karena konjungtivitis merupakan penyakit yang dapat menular.

Penyebab Konjungtivitis

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan konjungtiva mengalami peradangan dan munculnya penyakit konjungtivitis. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:

  • Konjungtivitis alergi atau reaksi alergi terhadap tungau debu atau serbuk sari.
  • Konjungtivitis iritasi yang terjadi akibat mata terkena unsur penyebab iritasi seperti sampo, air berklorin, atau bulu mata yang menggesek mata.
  • Konjungtivitis infektif atau infeksi yang terjadi akibat virus atau bakteri.

Perawatan Konjungtivitis

Obat tetes mata antibiotik bisa digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada konjungtivitis yang parah, namun kebanyakan konjungtivitis tidak memerlukan perawatan karena biasanya gejala akan hilang dalam dua pekan.

Bersihkan kelopak dan bulu mata dengan menggunakan kapas dan air dari lapisan yang lengket atau berkerak. Sebelum gejala konjungtivitis hilang, jangan memakai lensa kontak terlebih dulu.

Usahakan untuk menghindari pemicu alergi. Pengobatan dengan antihistamin biasanya digunakan untuk mengatasi konjungtivitis alergi. Untuk mencegah penyebaran, hindari berbagi penggunaan handuk atau bantal, dan cucilah tangan secara rutin.

Komplikasi Konjungtivitis

Kebanyakan konjungtivitis yang terjadi tidak menimbulkan masalah kesehatan serius, tapi bisa menimbulkan frustrasi, terutama pada penderita konjungtivitis alergi.

Walau jarang terjadi, komplikasi konjungtivitis bisa menimbulkan masalah serius, seperti jaringan parut pada mata akibat konjungtivitis alergi yang parah. Selain itu, penyakit infeksi lain yang lebih parah, seperti meningitis, bisa muncul jika infeksi penyebab konjungtivitis menyebar.

Gejala Konjungtivitis

Gejala konjungtivitis awalnya hanya menjangkiti satu mata, namun biasanya setelah beberapa jam akan menjangkiti kedua mata. Konjungtivitis memiliki gejala yang umum terjadi seperti berikut ini:

  • Kelenjar menjadi terlalu aktif akibat peradangan, menyebabkan konjungtiva yang terdiri dari kelenjar-kelenjar kecil menghasilkan cairan lebih banyak dari biasanya, dan membuat mata menjadi berair.
  • Pembuluh darah kecil yang ada di dalam konjungtiva menjadi lebar dan menyebabkan terjadinya peradangan, serta membuat mata menjadi berwarna kemerahan.

Selain beberapa gejala konjungtivitis yang umum terjadi seperti disebutkan di atas, gejala konjungtivitis yang muncul juga tergantung pada penyebabnya.

Konjungtivitis Alergi

Konjungtivitis dapat terjadi akibat alergi dan menyebabkan mata terasa gatal. Gejala-gejala lain, seperti hidung berair atau tersumbat dan bersin-bersin, juga dapat terjadi.

Kelopak mata akan terasa perih dan menjadi kering jika Anda menderita alergi terhadap tetes mata atau biasa disebut dengan contact dermaconjunctivitis.

Selain itu, ada juga konjungtivitis papiler raksasa (giant papillary conjunctivitis/GPC) yaitu alergi terhadap pemakaian kontak lensa. Gejala yang muncul bisa berupa bintik kecil di dalam kelopak mata bagian atas dan berkembang secara perlahan. Segera temui dokter jika mengalami konjungtivitis tipe ini karena bisa menimbulkan komplikasi yang sangat berbahaya.

Konjungtivitis Infektif

Ada beberapa gejala yang biasanya muncul jika mengalami konjungtivitis infektif, yaitu:

  • Kelenjar getah bening yang membesar di depan telinga.
  • Mata terasa seperti terbakar.
  • Saat bangun pagi, bulu mata akan terasa menempel atau lengket.
  • Mata terasa seperti berpasir.

Kebanyakan kasus konjungtivitis tidak berbahaya dan tidak perlu dicemaskan, namun segera temui dokter jika mengalami gejala mata yang lebih parah seperti yang disebutkan di bawah ini.

  • Penglihatan terganggu.
  • Salah satu atau kedua mata berwarna sangat merah.
  • Mata terasa sakit.
  • Mengalami fotofobia atau sensitif terhadap cahaya.