Umumnya, gigi tumbuh secara berurutan diawali dengan dua gigi tengah pada rahang bawah, lalu dua gigi tengah pada rahang atas, lalu satu per satu gigi tumbuh di bagian sisi dan belakang mulut. Gigi yang terakhir muncul adalah gigi geraham kedua yang terletak di bagian belakang mulut pada rahang atas dan bawah. Gigi geraham ini biasanya mulai tumbuh saat anak berusia tiga tahun. Setelah itu, anak memiliki satu rangkaian gigi lengkap yang terdiri dari 20 gigi bayi.
Ketika tumbuh gigi, kebanyakan bayi merasakan ketidaknyamanan yang ditunjukkan lewat tanda-tanda berikut.
Untuk mengurangi ketidaknyamanan itu, orang tua dapat melakukan beberapa langkah penanganan berikut.
Memijat gusi bayi yang sakit merupakan cara kuno yang bisa membantu meringankan rasa sakit gigi. Sebelumnya, Ayah atau Bunda perlu mencuci tangan hingga bersih. Pijat gusi bayi dengan perlahan dan sedikit kuat. Tekanan dari jari Ayah atau Bunda bisa menyeimbangkan tekanan dari bawah gusi bayi tempat gigi berada.
Karena bayi sedang giat-giatnya menggigit apa pun, berikan dia mainan gigitan yang aman untuk dimasukkan ke mulutnya. Disarankan memilih mainan yang terbuat dari 100 persen karet alami, lateks, silikon, atau kayu. Pastikan juga cat mainan aman untuk masuk ke mulutnya, biasanya dikatakan sebagai food paint atau food grade. Mainan gigitan yang berisi cairan juga bisa menjadi pilihan, tapi orangtua perlu waspada terhadap kebocoran cairan. Apa pun jenis bahan mainan yang dipilih, pastikan bayi tidak tersedak atau menggerogoti mainan dan menelan serpihannya.
Es bekerja meredakan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan, seperti ketika kita mengompres pergelangan kaki yang terkilir. Kompres dingin pada gusi juga bekerja dengan cara demikian. Dinginkan kain basah di dalam lemari es, lalu berikan pada bayi untuk dikunyah, bisa juga kain tersebut ditetesi Air Susu Ibu (ASI).
Kompres dingin tidak terbatas dengan menggunakan kain saja. Agar lebih menyenangkan untuk si kecil, berikan dia sesuatu yang dingin dan enak untuk dikunyah. Dinginkan makanan seperti yoghurt, finger food seperti wortel atau pisang bila bayimu sudah bisa mengonsumsi makanan padat atau berikan air dingin dari gelas secara perlahan-lahan jika bayi sudah berusia 6 bulan. Selain makanan, mainan gigitan bayi juga bisa didinginkan dahulu di lemari es. Tapi tolong dibedakan, Bunda, bahwa yang dimaksud dingin bukan berarti beku karena makanan beku justru dapat menyakiti gusi bayi.
Ketika tumbuh gigi, tiap bayi bisa memiliki selera yang berbeda-beda dalam hal menyusu. Ada yang ingin menyusu lebih sering. Dan ada juga yang mogok menyusu karena ketika mengisap puting, rasa sakit giginya memburuk. Dan banyak juga bayi yang menjadikan puting Bundanya untuk mainan gigitan. Yang terpenting adalah tetap berikan mereka ASI, Bunda, karena tumbuh gigi bukan berarti berakhirnya ASI. Bila bayimu adalah tipe yang suka menggigit-gigit puting, coba pijat dahulu gusinya sebelum memulai dan mengakhiri sesi menyusui.
Jadikan langkah ini jalan terakhir dan sudah dikonsultasikan kepada dokter anak sebelumnya. Tanpa rekomendasi dokter, hindari penggunaan obat penghilang nyeri pada gigi, seperti gel dan krim, terutama untuk anak berusia kurang dari 2 tahun. Para dokter memperingatkan bahwa obat anti nyeri untuk gigi, seperti gel dan krim yang mengandung benzocaine, dapat menyebabkan kondisi mematikan, yaitu methemoglobinemia atau kondisi penurunan jumlah oksigen dalam darah secara drastis.
Sementara itu, bila memang diperlukan, dokter akan memberikan obat pereda nyeri seperti acetaminophen untuk bayi berusia kurang dari 3 bulan dan ibuprofen untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan. Pastikan memberikannya sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Namun, ingat bahwa obat dapat mengiritasi lambung. Ini bisa menjadi masalah tambahan bila sebelumnya bayimu susah makan seperti yang umum terjadi pada bayi yang sedang tumbuh gigi.
Orang tua perlu mengingat bahwa tumbuh gigi tidak menyebabkan demam, diare, atau muntah. Oleh karena itu, bila bayimu mengalami gejala tersebut atau gejala mengkhawatirkan lainnya, periksakan ke dokter anak.