Bayi tidak BAB berhari-hari, apa yang harus Bunda lakukan?

Table of Contents

Bayi BAB (buang air besar) lancar adalah salah satu tanda pencernaan sehat. Ketika bayi tidak BAB selama berhari-hari tentunya membuat orangtua khawatir. Maka, wajar saja jika Bunda merasa cemas saat bayi tidak BAB. Sistem pencernaan bayi berubah seiring pertumbuhannya. Masalahnya, banyak ibu yang tidak menyadari penyebab bayi sulit BAB. Orangtua sering menganggap jika bayi tidak BAB sebagai sembelit. Namun, tidak semua bayi yang tidak BAB disebabkan oleh sembelit.

Asupan makanan bisa jadi penyebab bayi tidak BAB

Risiko sembelit pada bayi yang diberi susu formula berbeda dari bayi ASI. Bila bayi Bunda diberi ASI eksklusif dan biasanya BAB lancar, namun tiba-tiba bayi sulit BAB secara mendadak, bisa jadi ini tanda dia berada di tahap pertumbuhan. Pada tahapan ini bayi sedang berusaha mencerna semua yang dia konsumsi. Pada bayi usia 4 minggu, sistem pencernaannya akan mulai matang dan frekuensi BAB akan berkurang. Ini normal kok, Parents. Terutama jika bayi diberikan ASI eksklusif. Bila bayi terlihat baik-baik saja, dia tetap makan dan pipis dengan rutin seperti biasanya, Bunda tidak perlu khawatir. Dia akan kembali BAB saat sistem pencernaannya siap. Jika bayi Bunda terbiasa mengonsumsi susu formula, risiko sembelit memang lebih tinggi. Susu formula memang lebih sulit dicerna oleh usus bayi dibandingkan ASI. Selain itu, susu formula tidak bisa sepenuhnya dicerna oleh tubuh layaknya ASI. Itu sebabnya, bayi yang minum susu formula, frekuensi BABnya bisa lebih rutin. Nah, ketika bayi minum susu formula tidak BAB cukup lama, maka Bunda perlu mewaspadai tanda sembelit pada bayi.

Berapakah rata-rata frekuensi buang air besar pada bayi?

Frekuensi BAB pada bayi bergantung pada asupan makanan, juga usianya. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
  • Bayi baru lahir usia 5-6 hari biasanya akan BAB setiap kali selesai menyusui.
  • Bayi berusia satu bulan rata-rata buang air besar 4 kali sehari.
  • Ketika bayi berusia dua bulan, frekuensi BAB-nya akan berkurang menjadi satu kali sehari.
  • Bayi yang diberikan ASI eksklusif, ketika berusia 3 bulan, dia bisa tidak BAB hingga 10-14 hari. Pada usia ini bayi sedang mengalami pertumbuhan yang pesat dan mencerna semua asupan yang masuk ke dalam tubuhnya. Kondisi ini akan berlanjut hingga anak mengonsumsi MPASI.
  • Kondisi di atas tidak berlaku bagi bayi yang diberi susu formula. Seharusnya bayi formula tetap bisa BAB secara rutin, kecuali ia mengalami tanda sembelit.

Hal-hal yang harus diwaspadai

Bunda perlu waspada dan segera menghubungi dokter jika bayi baru usia beberapa hari dan tidak BAB secara rutin, padahal dia hanya minum ASI atau susu formula saja. Dengan begitu dokter bisa mendiagnosis apa yang membuat BAB-nya terhambat. Bagi bayi baru lahir (minum ASI atau susu formula) yang terbiasa BAB rutin dan tiba-tiba berhenti, dan tidak kunjung BAB hingga beberapa hari, Bunda harus segera menghubungi dokter. Bunda tetap perlu waspada jika bayi baru lahir sudah pernah BAB rutin, namun tidak BAB selama berhari-hari. Untuk bayi yang lebih besar, jika dia menangis atau merasa sakit atau ada darah di fesesnya, sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk ditangani dengan tepat. Jika Bunda sudah berusaha menyembuhkan si kecil dari sembelit, namun dia tetap susah BAB, bisa jadi bayi memiliki intoleransi terhadap laktosa. Pastikan Bunda berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan apapun selain ASI dan susu formula ke bayi. Semoga bermanfaat ya Bunda :*

Untuk konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis kami, dapat melakukan reservasi melalui aplikasi Sobat Bunda