Saat lahir, lapisan kulit terluar bayi masih sangat tipis dan mudah rusak. Kondisi kulit bayi baru lahir sangat bergantung pada umurnya ketika dilahirkan. Bayi prematur umumnya memiliki kulit yang sangat halus, sedangkan bayi yang dilahirkan lebih dari 40 minggu akan memiliki kulit yang cenderung kering.
Adapun kulit bayi mengelupas dikarenakan selama di dalam kandungan, bayi dikelilingi oleh lapisan vernix yang melindungi bayi dari air ketuban. Vernix ini merupakan lapisan berwarna putih dan merupakan pelembap alami yang dapat melindungi bayi dari infeksi selama beberapa hari setelah dilahirkan. Setelah vernix ini hilang, barulah kulit bayi akan mengelupas dalam waktu 1-3 minggu setelahnya. Semua proses ini menunjukkan pematangan sistem kulit pada bayi dan pembentukan lapisan pelindung alami tubuhnya.
Meski kulit bayi mengelupas merupakan hal yang wajar, perasaan khawatir terhadap kondisi kulit bayi mengelupas, pecah-pecah, dan terlalu kering tetap muncul. Untuk itu, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menangani pengelupasan kulit pada bayi.
Sangat disarankan untuk memandikan bayi dengan air hangat. Hindari juga penggunaan sabun yang bukan sabun bayi karena kandungan sabun dewasa masih terlalu keras untuk kulit bayi baru lahir. Hindari pula memandikan bayi terlalu lama agar kandungan minyak alami yang terdapat pada kulit bayi tidak terkikis. Dianjurkan untuk memandikan bayi 5-10 menit saja.
Anda dapat mengoleskan pelembap hipoalergenik pada kulit bayi Anda seusai memandikannya atau setidaknya dua kali sehari agar kelembapan kulit bayi tetap terjaga. Sertakan pula pijatan lembut saat mengoleskan pelembap untuk memudahkan proses pengelupasan kulit bayi.
Pastikan bahwa produk-produk yang digunakan untuk bayi Anda terbebas dari bahan kimia demi menghindari terjadinya iritasi. Hindari penggunaan parfum atau bahan yang mengandung pewangi pada kulit bayi.
Udara dingin juga tidak terlalu baik untuk kulit bayi. Karena itu, jika bayi berada di luar rumah atau sebelum bepergian, dianjurkan untuk mengenakan kaus kaki dan sarung tangan ketika cuaca dingin dan berangin.
Memastikan bayi tetap terhidrasi dengan baik dinilai dapat mengurangi masalah kulit kering pada bayi. Meski begitu, jangan memberikan air putih kepada bayi yang belum menginjak usia enam bulan, kecuali jika hal ini merupakan saran dari dokter Bunda.
Sebagai tips tambahan, hindari menggunakan detergen biasa untuk mencuci pakaian bayi. Maka dari itu, disarankan untuk menggantinya dengan deterjen yang dikhususkan untuk kulit sensitif bayi. Disarankan pula untuk memisahkan pencucian pakaian, seprai, dan selimut bayi dengan cucian orang dewasa.
Selain kulit bayi mengelupas, beberapa hal berikut ini bisa menimpa bayi, meski tidak perlu dikhawatirkan jika terjadi pada bayi Bunda yang baru lahir.
Mungkin ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu yang terbawa sejak bayi di dalam kandungan. Tidak ada salahnya untuk melakukan upaya perawatan, tapi hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena jerawat bayi akan hilang dengan sendirinya.
Lokasi munculnya milia bisa dijumpai pada area dahi, pipi,hidung, dan dagu. Anda tidak perlu khawatir sebagaimana benjolan putih ini akan hilang dengan sendirinya dalam waktu sebulan tanpa perlu menjalani pengobatan.
Cradle Cap menyebabkan kulit kepala bayi berkerak atau munculnya lapisan sisik tebal yang berminyak dan berwarna putih atau kuning tebal pada kulit kepala bayi. Hal ini akan hilang atau terkelupas dengan sendirinya, setidaknya hingga bayi menginjak umur satu tahun.
Lamanya waktu kulit bayi mengelupas antara satu bayi dengan bayi lainnya akan berbeda-beda, tergantung kepada kondisi tiap bayi. Namun, pengelupasan kulit bayi yang lahir prematur akan membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan bayi yang lahir normal.
Periksakan kondisi bayi kepada dokter anak untuk mengantisipasi adanya gangguan pada kulit bayi. Tindakan ibu untuk proaktif adalah langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan bayi.