Melahirkan dengan jalan operasi caesar berarti mengeluarkan bayi melalui sayatan dari perut bukan dari vagina. Proses penyayatan ini bisa menghasilkan jaringan luka di kulit. Meski secara keseluruhan operasi caesar termasuk prosedur yang aman, namun cara melahirkan seperti ini dapat meningkatkan risiko kamu mengalami komplikasi adhesi saat proses penyembuhan.
Adhesi yaitu perlengketan antar organ oleh jaringan parut. Jaringan parut ini merupakan jaringan bekas luka operasi caesar. Saat dalam proses penyembuhan luka, jaringan yang terbuka ini menempel dengan organ lain di sekitarnya. Ini mengakibatkan jaringan luka yang mengering menjadi satu dengan jaringan organ yang menempel tersebut. Keadaan ini bisa membuatmu kesakitan sekaligus membatasi pergerakan organ-organ internalmu. Tak hanya itu, kamu juga mungkin mengalami gangguan buang air besar dan memicu gangguan kesuburan.
Kabar buruknya, bunda lebih mungkin mengalami adhesi atau perlengketan jika menjalani opeasi caesar lebih dari sekali. Risiko jauh lebih meningkat setelah tiga kali melahirkan dengan jalan ini.
Risiko lain yang bisa terjadi akibat menjalani operasi caesar berulang kali antaralain:
Intinya, jika bunda pernah melahirkan melalui jalan operasi caesar, maka prosedur kedua dan seterusnya akan makin rumit dan memakan waktu yang lebih lama. Ibu hamil juga tidak direkomendasikan melahirkan secara normal setelah tiga kali menjalani operasi caesar.
Sebenarnya, bunda berhak memilih ingin menjalani metode persalinan jenis apa pun. Namun, disarankan untuk menghindari operasi caesar, mengingat risiko yang bisa terjadi. Tempuh jalur ini jika secara medis kondisi bunda tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal, seperti ukuran bayi terlalu besar, plasenta menutupi leher rahim, bayi menderita kelainan, posisi bayi sungsang, hamil anak kembar, atau jika bunda mengidap penyakit jantung atau HIV.