Hotline Puri Bunda: Click Here!

Berbagai Penyebab Jerawat di Kemaluan dan Pencegahannya

Daerah genital merupakan area sensitif yang mudah teriritasi. Mencukur bulu kemaluan bisa menyebabkan munculnya jerawat karena infeksi yang terjadi pada folikel rambut. Jerawat bisa membesar jika berisi nanah dan terus membesar selama beberapa hari. Tidak disarankan memencet atau memecahkan jerawat, karena akan menyebabkan infeksi. Pada kebanyakan kasus, jerawat di kemaluan akan sembuh dengan sendirinya atau dengan pengobatan dalam beberapa minggu.

Meskipun biasanya tidak menyebabkan masalah yang serius, jerawat di kemaluan dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman. Salah satu penyebab timbulnya jerawat pada kemaluan karena iritasi pada kulit. Iritasi bisa disebabkan oleh keringat, keputihan, air seni, dan air mani. Berikut ini beberapa penyebab lain timbulnya jerawat di kemaluan:

Dermatitis kontak

Dermatitis kontak merupakan reaksi yang terjadi saat suatu benda atau bahan bersentuhan langsung dengan kulit. Kondisi ini bisa disebabkan oleh sabun terutama yang mengandung wewangian, deodoran, losion, bedak, parfum, pembalut, kondom, pelumas seksual, detergen cucian, tampon, dan obat-obatan oles yang dijual bebas.

Folikulitis

Jerawat di kemaluan juga bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri pada follikel rambut. Mencukur rambut kemaluan merupakan salah satu penyebab utama dari folikulitis. Pisau cukur yang kasar pada kulit sensitif bisa menyebabkan iritasi kulit, benjolan, lecet, dan jerawat. Rambut yang tumbuh keluar dari folikel juga bisa berbalik dan masuk kembali ke dalam kulit sehingga menyebabkan iritasi. Selain rambut yang berbalik masuk menusuk kulit, rambut yang tumbuh ke arah dalam kulit (ingrown hair) juga bisa menyebabkan terjadinya folikulitis. Pada wanita, rambut tumbuh ke dalam umumnya terjadi pada daerah ketiak, kaki, dan juga area kemaluan.

Hidradenitis suppurativa (HS)

Hidradenitis suppurativa atau disebut juga acne inversa adalah penyakit kronis pada kelenjar keringat yang menyebabkan munculnya lesi yang mirip jerawat di seluruh tubuh, termasuk daerah kemaluan. Penyebab penyakit peradangan langka ini belum jelas. Perawatan yang bisa dilakukan meliputi obat-obatan hingga operasi, namun tidak dapat menyembuhkan kondisi ini secara tuntas.

Molluscum contagiosum

Molluscum contagiosum adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan munculnya jerawat di bagian tubuh manapun, termasuk pada area kemaluan. Kondisi ini tidak memerlukan pengobatan khusus, namun kondisi ini dapat diobati dengan obat oles atau obat minum. Jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan perawatan dengan mengangkat jerawat.

Herpes genital

Infeksi yang terjadi pada kasus herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sering disebut sebagai HSV. Penyakit ini termasuk salah satu infeksi menular seksual (IMS) karena umumnya ditularkan melalui hubungan seksual (vagina, anal, dan oral). Herpes genital bisa dikenali dengan kemunculan lepuh (vesikel) seperti jerawat berwarna kemerahan dan terasa sakit di sekitar area kelamin. Luka ini bisa pecah dan menjadi luka terbuka. Untuk mengurangi gejala infeksi herpes genital, dokter akan memberikan obat-obatan antivirus seperti asiklovir, famsiklovir, dan valasisklovir. Obat-obatan ini hanya berfungsi mencegah virus herpes simpleks agar tidak menggandakan diri, tapi tidak bisa menghilangkan virus dari tubuh secara sepenuhnya.

Umumnya, jerawat yang disebabkan oleh iritasi dapat hilang dengan sendirinya. Bunda bisa menanyakan kepada dokter jika jerawat di kemaluan tidak segera sembuh atau semakin memburuk. Obat jerawat oles bisa digunakan untuk mengatasi jerawat akibat dermatitis kontak. Dan bunda harus mengetahui pemicu iritasi yang menyebabkan munculnya jerawat agar jerawat tidak muncul kembali. Caranya, hentikan pemakaian produk yang bersentuhan langsung dengan area kemaluan. Jika jerawat disebabkan oleh alergi, bunda bisa mengobatinya dengan antihistamin.

Untuk mencegah terjadinya iritasi dan jerawat di kemaluan muncul kembali, Bunda perlu ikuti beberapa langkah berikut:

  • Hindari pakaian ketat yang dapat menyebabkan gesekan.
  • Pilih pakaian dalam yang terbuat dari katun.
  • Hindari menyentuh jerawat.
  • Hindari mandi atau berendam dengan air yang terlalu panas.
  • Hindari mandi dengan busa atau sabun yang mengandung wewangian.
  • Tanyakan pada dokter sebelum menggunakan produk pembersih yang aman untuk daerah kewanitaan.
  • Untuk mengurangi kemungkinan rambut tumbuh ke dalam dan menyebabkan infeksi, hindari mencukur rambut kemaluan dalam keadaan kulit kering dan usahakan menggunakan gunting dibandingkan pisau cukur. Disarankan juga untuk menggunakan gel atau krim cukur. Selalu menggunakan pisau cukur yang tajam atau baru.

Seperti dikemukakan sebelumnya, benjolan seperti jerawat di kemaluan bukan hanya disebabkan oleh iritasi atau peradangan sederhana, namun bisa juga disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti herpes genital atau Human Papilloma Virus (HPV), terutama apabila benjolan terlihat merah dan terasa nyeri. Untuk mengetahui dengan pasti penyebabnya, jangan ragu berkonsultasi kepada dokter.