Efek Menyapih terhadap Kondisi Emosional Ibu

Menurut Norma J. Bumgamer dalam bukunya berjudul Mothering Your Nursing Toddler menyatakan bahwa secara emosional, suatu waktu ibu akan merasa kehilangan waktu bersama dengan anaknya setelah penyapihan. Jika penyapihan berlangsung cepat, perubahan kadar hormon dapat memicu depresi pada beberapa ibu.

Bagi ibu yang menyapih anak dalam usia lebih tua biasanya akan dengan mudah melalui proses penyapihan. Beberapa ibu merupakan adanya hubungan batin yang hilang ketika penyapihan. Bagi mereka, saat – saat menyusui adalah masa yang paling damai dan bahagia bersama anak. Namun, disaat itu seorang ibu harus sadar bahwa menyapih adalah cara terbaik untuk perkembangan anak mereka yang tumbuh dari bayi menjadi balita.

Flow W seorang ibu dari Ohio mengaku bahwa ia menyapih putrinya saat usia 11 bulan, itu merupakan pengalaman yang paling menakjubkan. Dirinya merasa puas telah menyusui putrinya dan berbagi ikatan yang indah bersama dnegananya. Ini adalah babak baru bagi putrinya untuk tumbuh besar.

Ketidakstabilan emosional ibu tidak akan berlangsung lama jika melihat perubahan yang dialami si kecil setelah penyapihan. Efek menyapih terhadap kondisi emosional ibu akan terbayar oleh perkembangan anak yang kian menjadi lebih cerdas, mandiri, percaya diri, serta tidak mudah marah dari waktu ke waktu setelah penyapihan.