Membedakan Muntah pada Bayi yang Normal dan Abnormal

Muntah pada bayi bisa termasuk sebagai reaksi normal, namun hal ini bisa pula menjadi pertanda bahwa bayi bunda mengalami kondisi serius.

Muntah yang Normal

Merupakan hal biasa bagi bayi mengalami muntah, Proses minum susu, yaitu setelah si kecil menelan susu, susu akan melewati bagian belakang mulut, turun ke kerongkongan, dan diteruskan ke lambung. Diantara kerongkongan dan lambung, terdapat cicin otot. Cincin ini menjadi pintu masuk susu ke lambung. Setelah susu masuk ke lambung, cincin akan menutup.

Namun jika cincin tidak menutup dengan sempurna, susu bisa kembali lagi ke kerongkongan, lalu terjadilah gumoh. Dalam ilmu medis disebut refluks.

Di usia yang masih beberapa minggu, bayi rentan mengalami refluks karena ukuran lambungnya masih kecil. Di usia ini juga cincin otot belum bisa bekerja dengan smepurna. Biasanya, cincin akan tumbuh kuat saat bayi berusia sekitar 4-5 bulan. Pada masa ini dia mungkin sudah berhenti mengalami gumoh.

Selain hal diatas, si kecil juga bisa muntah ketika dia menangis atau batuk-batuk secara berlebihan. Kemungkinan bunda akan sering melihat si kecil muntah karena ini pada tahun-tahun pertamanya.

Muntah yang Abnormal

Muntah pada bayi yang tidak normal bisa berhubungan dnegan kondisi kesehatan si kecil berikut beberapa penyebabnya :

  • Keracunan makanan
  • Infeksi virus atau bakteri
  • Infeksi saluran pernafasan
  • Infeksi telinga
  • Pneumonia
  • Radang usus buntu
  • Stenosis pilorus (cincin otot antara lambung dan usus terlalu tebal sehingga menutup dan makan tidak dapat lewat)
  • Meningitis

Tanda-tanda bahwa bayi bunda mengalami muntah abnormal, antara lain:

  • Muntahan bayi berwarna hijau. Kondisi ini bisa menjadi pertanda bayi bunda mengalami gangguan pada ususnya
  • Dia terlihat sangat kesakitan
  • Muntah yang diiringi pembengkakan  perut
  • Muntah lbih dari seklail detelah mengalami cedera. Hal ini kemungkinan bisa menjadi pertanda gegar otak
  • Terdapat darah pada muntahannya. Jika hanya sedikit, bunda tidak perlu khawatir karena itu normal terjadi. namun jika banyak atau terus menerus ada darah, bawa ke dokter
  • Muntah secara hebat dan terusmenerus
  • Muntah yang diiringi menguningnya kulit dan mata bayi. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa bayi bunda mengalami jaundice atau sakit kuning.

Cara Mengatasi Muntah pada Bayi

Untuk mengatasi muntah yang normal, bunda tidak perlu membawanya ke dokter atau memberikan obat-obat khusus. Cukup berikan dia cairan agar terhindar dari dehidrasi. jadi bunda tidak perlu khawatir berlebihan karena muntah yang normal biasanya tidak akan berdampak kepada kondisi kesehatan si kecil.

Dua tips di bawah ini bisa bunda coba untuk meminimalisasi usia si kecil ketika minum susu,

  • Usai minum susu jangan langsung membaringkannya ditempat tidur bayi. Lebih baik bunda menggendongnya dengan posisi tubuk si kecil tegak. Gendong dia sekitar setengah jam setelah menyusu agar cairan bisa turun dengan sempurna.
  • Tipa setelah mengonsumsi apapun, biasakan untuk menyendawakan bayi bunda.

Untuk mengatasi muntah yang abnormal, bunda bisa membawanya ke dokter guna mendapat penanganan lebih lanjut.

Namun sebagai langkah awal, bunda bisa memberikannya cukup cairan, namun hindari memberikannya jus buah. Terkadang jus buah bsa memperparah keadaan, terutama jika bayi bunda mengalami diare. Dehidrasi juga bisa dicegah dengan memberikan cairan elektrolit atau oralit. Tapi pemberian oralit pada bayi harus mendapat persetujuan dari dokter terlebih dahulu

selain itu bunda juga bisa menidurkannya jika mengalami muntah dalam perjalanan. Tidur kemungkinan  bisa membantu menenangkan bayi sekaligus menghilangkan keinginan bayi untuk muntah.

Berikan kembali asupan setelah si kecil berhenti muntah atau ketika kondisi perutnya terlihat sudah membaik. Meski begitu, berikan asupan sedikit demi sedikit. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai muntah pada bayi yang normal dan abnormal. Bunda bisa mengonsultasikannya dengan dokter.