Mempertimbangkan Manfaat Pijat Oksitosin pada Masa Menyusui

Pijat oksitosin yang diketahui masyarakat adalah teknik pijatan pada punggung ibu menyusui yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengeluaran hormon oksitosin. Pijatan ini umumnya dilakukan oleh suami pada istri pada masa menyusui.

Dipicu Sentuhan

Oksitosin adalah hormon yang bereaksi ketika tubuh manusia mendapat sentuhan. Sebagaimana diketahui, manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan sentuhan untuk berinteraksi agar memperoleh ikatan sosial dan dukungan.

Hormon ini diproduksi oleh salah satu bagian otak yang disebut hipotalamus, kemudian dikeluarkan oleh kelenjar yang berada di bagian belakang otak. Cara kerja hormon oksitosin pada otak mirip seperti efek morfin, yang membuat seseorang merasa bahagia dan mengurangi rasa sakit.

Oksitosin dapat memberi stimulasi saat persalinan dan memberikan stimulasi pada puting untuk proses menyusui, sekaligus berperan pada produksi susu dan hubungan dengan bayi. Ini salah satu alasan kenapa pijat oksitosin dipercaya bisa membantu dalam proses menyusui.

Sementara itu, pijat diketahui memiliki manfaat dalam memulihkan keseimbangan hormon pasca persalinan. Hormon oksitosin dan prolaktin yang bermanfaat untuk proses menyusui meningkat. Pijat merupakan sentuhan pada jaringan lunak tubuh seperti otot dengan tangan, lengan atau siku.

Efek Positif Pijat

Manfaat pijat yang diketahui antara lain memperlancar aliran darah, mengurangi nyeri, memberikan rasa rileks, serta meredakan ketegangan pada otot dan saraf.

Hal ini diperkuat oleh sebuah penelitian yang menunjukkan, pijat dapat mengurangi ketegangan dengan menurunkan hormon stres. Selain itu, pijat juga mengurangi risiko depresi dan masalah kardiovaskular pada ibu setelah persalinan.

Penelitian lain kemudian dilakukan untuk mengukur mengenai efek pijat terhadap tingkat oksitosin, serta beberapa hormon dan senyawa lain dalam tubuh. Hampir seratus partisipan yang ikut dalam penelitian tersebut. Lalu, dilakukan pengambilan darah dua kali pada sebagian partisipan dengan rentang waktu 15 menit.

Pengambilan darah dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan pijat dengan tekanan sedang di punggung dengan rentang waktu 15 menit. Dari partisipan yang dipijat diketahui terjadi peningkatan kadar oksitosin pada tubuh.

Memperhatikan Sisi Keamanan

Praktik pijat dianggap relatif aman. Meski demikian ada beberapa kondisi yang sebaiknya menghindari pijat antara lain seseorang yang memiliki luka terbuka, pembekuan darah pada pembuluh darah, memiliki kelainan perdarahan, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Penting pula memperhatikan seberapa besar tekanan yang diberikan saat pemijatan, sebab hal ini dapat berisiko menimbulkan rasa nyeri. Jika pijat menimbulkan rasa nyeri, segera hentikan.

Jika bunda merasa perlu melakukan pijat oksitosin untuk mendukung proses menyusui, dianjurkan untuk mengonsultasikan hal tersebut sebelumnya pada dokter atau ahli laktasi untuk saran terbaik.