Mimisan cenderung lebih sering terjadi selama masa kehamilan, terutama ketika kandungan sudah memasuki trimester kedua dan seterusnya. Mimisan saat hamil ini bisa terjadi karena adanya perubahan hormonal.
Mimisan saat hamil juga lebih sering terjadi jika Bunda terserang pilek, sinus, atau alergi; jika selaput di dalam hidung kering karena cuaca dingin atau berada di ruangan ber-AC; atau mengalami trauma dan kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan darah.
Selain itu, ada satu penelitian yang mengungkapkan bahwa satu dari 10 ibu hamil yang mimisan berisiko mengalami perdarahan berat setelah melahirkan. Meski begitu, Bunda jangan khawatir, karena studi tersebut masih membutuhkan penelitian dan bukti lebih lanjut.
Untuk mencegah mimisan saat hamil terulang kembali, setidaknya dalam waktu 24 jam ke depan, cobalah untuk tidak membuang ingus terlalu kuat, membungkuk, melakukan aktivitas berat setidaknya 12 jam setelah mimisan, tidur telentang, mengorek hidung. Jangan pula minum minuman beralkohol atau minuman panas, karena dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung melebar
Namun, jika mimisan saat hamil tidak berhenti bahkan setelah Bunda memencet hidung selama 20 menit, jangan ragu untuk segera mendapatkan bantuan medis dengan mendatangi unit gawat darurat terdekat. Begitu pula jika darah tidak hanya keluar dari hidung, tapi juga dari dari mulut Bunda.
Apabila mimisan saat hamil sering Bunda alami, datangi dokter kepercayaan Bunda untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang tepat.