Hotline Puri Bunda: Click Here!
Sebenarnya, efek buruk naik sepeda motor bagi kehamilan secara langsung belum bisa dipastikan, tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikomu mengalami hal-hal buruk ketika berkendara dengan sepeda motor dalam keadaan sedang hamil. Maka dari itu, setidaknya patuhilah aturan-aturan berkendara yang dianjurkan.
Bunda tidak perlu resah karena ketakutan tersebut belum terbukti benar secara medis, kok! Di dalam kandungan, janin sangat terlindungi dengan baik berkat keberadaan cairan ketuban yang menyelubungi dirinya, serta perlindungan dari otot-otot perut dan panggul.
Risiko yang paling berbahaya ketika naik motor adalah mengalami kecelakaan lalu lintas, seperti tabrakan atau tergelincir. Berkendara di dalam mobil pun tidak menutup kemungkinan kamu untuk mengalami kecelakaan, tapi risiko tubuhmu mengalami cedera lebih kecil ketimbang naik sepeda motor.
Selain bisa membahayakan nyawamu, kecelakaan kendaraan bermotor bisa menimbulkan komplikasi kehamilan yang berbahaya, seperti rahim pecah dan plasenta terlepas dari dinding dalam rahim sebelum bayi dilahirkan (abrupsi plasenta).
Agar aman berkendara dengan sepeda motor saat hamil, ikuti tips berikut ini, yuk.
Ketika memasuki trimester ketiga kehamilan, disarankan untuk tidak berkendara dengan sepeda motor. Pada masa ini, kamu mungkin akan menemui kesulitan mengendarai sepeda motor, seperti mengontrol stang motor dan menyeimbangkan tubuh. Kondisi tersebut terjadi karena pusat gravitasi tubuh yang telah berubah. Kinerja gerak refleks dan persendian pun menjadi tidak seoptimal keadaan belum hamil. Nah, untuk itu, bunda disarankan untuk menggunakan moda transportasi yang lebih nyaman, seperti mobil pribadi, taksi, atau bus.