Pentingkah Sendawa Bagi Bayi…????

Saat kita bernapas, udara yang kita hirup mengandung gas-gas, seperti nitrogen dan oksigen. Begitu juga saat makan atau minum, mulut Anda tidak hanya memasukkan makanan dan air, melainkan juga gas. Gas yang berlebih di dalam lambung kemudian akan naik ke kerongkongan dan keluar dari mulut sebagai sendawa.

Sendawa Penting bagi Bayi

Sendawa mungkin adalah kondisi yang sederhana bagi orang dewasa, namun sendawa merupakan hal yang penting dilakukan pada bayi. Saat bayi minum, gelembung udara di dalam minumannya akan masuk dan mengumpul di dalam lambung. Membuat bayi bersendawa akan mencegah perut bayi terasa kembung. Selain itu, sendawa juga dapat meringankan bayi yang sedang mengalami kolik dan asam lambung berlebih.

Bayi yang mengonsumsi susu dari botol perlu lebih sering bersendawa daripada yang menyusu langsung ke payudara. Hal ini dikarenakan lebih banyak gelembung udara yang terdapat dalam susu botol dibandingkan jika menyusu dari payudara.

Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko ini:

  • Bunda dapat memilih botol susu berlabel antikolik yang didesain untuk mengurangi kadar udara yang terdapat di dalam susu dan botol.
  • Pastikan dot pada botol berukuran tepat sesuai dengan mulut bayi.
  • Memosisikan bayi dalam keadaan duduk saat minum dan makan, untuk mengurangi banyaknya udara yang ikut tertelan.

Bunda dapat membuatnya bersendawa kapan saja bayi terlihat tidak nyaman atau menangis, terutama setelah makan. Jika bayi menyusu, Bunda dapat membuatnya bersendawa saat beralih dari satu payudara ke payudara lain. Jika bayi minum dari botol, Bunda dapat menepuk lembut punggungnya untuk memicu sendawa setelah dia minum setengah botol atau setelah selesai.

Cara Membuat Bayi Bersendawa

Umumnya bayi yang bersendawa akan mengeluarkan sedikit cairan bersama dengan udara. Oleh karenanya, siapkan celemek atau handuk kecil sebelum melakukan proses ini. Ada berbagai cara untuk membuat bayi bersendawa, antara lain:

  • Meletakkan bayi di dada
    Metode ini tepat diterapkan pada bayi baru lahir, sebelum dia dapat menyangga kepalanya sendiri. Coba letakkan bayi di dada Bunda, dengan dagunya berada pada pundak Bunda. Kemudian, sangga kepala dan pundaknya dengan tangan. Terakhir, usap atau tepuk-tepuk punggungnya dengan ringan.
  • Duduk di pangkuan Bunda
    Cara ini umumnya dilakukan saat bayi sudah dapat berada dalam posisi duduk di pangkuan. Gunakan salah satu tangan  untuk menopang tubuh bayi. Tempatkan salah satu telapak tangan untuk menyangga dadanya, sementara jari-jari  menyangga rahang dan dagunya. Namun jangan sampai tangan  mencekik leher atau tenggorokannya. Biarkan bayi bersandar ke salah satu tangan  sementara tangan lain mengusap atau menepuk lembut punggungnya.
  • Tengkurap pada pangkuan

Sebagai awalnya, posisikan bayi tengkurap melintang pada pangkuan Anda. Sangga dagu dan rahangnya dengan salah satu tangan. Posisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dari tubuhnya. Tepuk atau usap punggungnya dengan lembut dengan tangan  yang lain.

Jika dengan cara-cara di atas, setelah beberapa menit bayi  tidak bersendawa, maka dia memang sedang tidak ingin bersendawa. Namun jika dia terlihat tidak nyaman, cobalah untuk berganti posisi. Jika belum juga berhasil, Bunda bisa coba menggunakan cara lain untuk membuatnya relaks, seperti memandikannya dengan air hangat, atau memijat perutnya untuk membantu mengeluarkan udara dari lambung. Pijat perut dilakukan dengan gerakan memutar perlahan-lahan dan searah jarum jam.

Bicara atau bernyanyi sambil menepuk-nepuk punggungnya dapat membuat bayi merasa rileks dan lebih mudah untuk bersendawa. Namun ada kalanya meski telah menjalani berbagai cara tersebut, udara di dalam saluran pencernaan bayi tidak dapat dikeluarkan. Pada kondisi ini, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter anak.

Seiring pertambahan usia, sendawa pada bayi akan terjadi dengan sendirinya tanpa harus dibantu. Umumnya mulai usia 4-6 bulan, bayi sudah dapat menyesap ASI atau susu secara lebih efektif tanpa menelan banyak udara. Pada usia ini, bayi juga dapat bersendawa dengan sendirinya setelah makan.

Setelah balita mulai bisa memahami perkataan, ajak dia untuk bersendawa dengan sopan. Meski sendawa adalah hal yang baik dan alami, namun suara yang ditimbulkan dapat mengganggu kenyamanan orang lain. Bunda lebih sopan dan lebih baik jika bersendawa dengan menutup mulut dan dengan suara pelan. Sendawa pada bayi bukanlah hal yang berbahaya, justru ketika bayi kurang sering bersendawa bisa menyebabkan bayi muntah, rewel, dan kembung.

Tetapi waspadai jika sendawa pada bayi diikuti keluhan lain seperti demam, diare, terdapat darah pada tinja bayi, dan bayi muntah dalam jumlah banyak setelah makan. Jika bayi mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter.