Asi telah terbukti berperan penting sebagai sumber makanan utama dan perlindungan bayi baru lahir dari berbagai penyakit. Proses menyusui ini sebenarnya dapat dimulai dan dikuatkan dengan inisisasi menyusui dini (IMD). Sayang, belum banyak orang yang memahami pentingnya prosedur ini untuk bayi.
World Health Organizations (WHO) merekomendasikan proses inisiasi menyusui dini dijalankan selama 1 jam pertama kehidupan awal bayi. Proses tersebut dilaksanakan dengan cara menempatkan bayi di dada ibunya segera setelah sang bayi keluar dari jalan lahir. Bayi ini kemudian akan secara alami, tanpa dibantu, mencari puting ibunya untuk menyesap ASI.
Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan menjalankan proses IMD :
Meski mengandung banyak manfaat, tetapi penerapan proses ini tidak mudah. Umumnya, dikarenakan belum banyak orang yang memahami pentingnya prosedur ini.
Agar IMD dapat Diterapkan
Di Indonesia, persoalan dan tantangan yangs ering dihadapi adalah belum banyak rumah sakit ataupun bidan yang mengakomodasi proses inisiasi menyusui dini. Oleh karenanya, untuk dapat menerapkan proses ini, penting bagi para calon ibu untuk memilih rumah sakit yang pro ASI dan pro-IMD. Berikut beberapa hal yang wajib ditanyakan saat mencari tempat bersalin jika ingin menerapkan inisiasi menyusui dini :
Namun memang ada kalanya beberapa prosedur seperti operasi caesar di luar rencana atau komplikasi lain saat persalinan sering membuat proses ini tidak dapat dijalankan. Meski demikian, penting bagi ibu untuk menekankan keinginannya untuk menjalankan prosedur ini jika memang masih memungkinkan.
Pada akhirnya, inisiasi menyusui dini dapat berhasil diterpkan jika ibu yang menjalani proses persalinan telah siap secara fisik dan mental. Proses ini juga hanya akan berhasil jika sang ibu percaya diri dan didukung penuh oleh semua pihak sekitarnya, terutama rumah sakit, dokter yang menjalankan proses persalinan, dan keluarga.