Plasenta merupakan organ yang berkembang di dalam rahim selama kehamilan, yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung vital antara ibu dan janin, memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang sehat selama kehamilan dari mulai penyedia nutrusi hingga menjaga peredaran darah ke janin1.
Normalnya, posisi plasenta di awal mula kehamilan berada dibawah rahim. Namun,saat pertambahan usia kehamilan, plasenta dapat bergerak ke atas Rahim. Pada kondisi abnormal plasenta dapat terjadi selama masa kehamilan seperti plasenta previa.
Plasenta previa adalah kondisi medis yang terjadi pada kehamilan ketika plasenta berada terlalu rendah di rahim, menutupi sebagian atau seluruh serviks1. Kondisi ini bisa menjadi penyebab komplikasi serius, baik bagi ibu maupun bayi yang dikandung. Meski terdengar menakutkan, dengan penanganan yang tepat, banyak ibu yang mengalami plasenta previa dapat melalui kehamilan mereka dengan selamat.
Plasenta previa terjadi ketika plasenta menempel di bagian bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir (serviks). Penyebab pastinya belum diketahui dengan jelas, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya plasenta previa:
Gejala utama plasenta previa adalah perdarahan vagina yang tidak menimbulkan rasa sakit selama trimester kedua atau ketiga kehamilan. Namun, ada beberapa gejala lainnya yang mungkin muncul2:
Diagnosis plasenta previa biasanya dilakukan melalui berbagai metode pemeriksaan, dengan ultrasonografi (USG) sebagai alat utama. Berikut adalah beberapa cara diagnosis plasenta previa:
USG Transabdominal:
USG Transvaginal:
Plasenta previa dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang serius bagi ibu dan janin. Berikut adalah beberapa risiko komplikasi yang terkait dengan plasenta previa4:
Penanganan plasenta previa memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terencana untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi. Berikut adalah langkah-langkah yang umumnya dilakukan untuk menangani plasenta previa dan memastikan persalinan aman dan lancar:
Penanganan plasenta previa harus disesuaikan dengan kondisi spesifik setiap individu. Oleh karena itu, sangat penting untuk bekerja sama dengan tim medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan memastikan keselamatan ibu dan bayi.
Referensi: