Perlu Bunda Ketahui, Penyebab Dan Cara Mengatasi Sariawan Pada Bayi

Si Kecil menolak makanan atau tidak mau makan sama sekali padahal biasanya lahap? Ini bisa terjadi karena anak tidak suka dengan makanan yang disuguhkan atau bosan dengan menu yang itu-itu saja.

Bisa juga karena ada faktor lain yang membuat nafsu makan anak Bunda hilang.  Untuk mengetahuinya, coba buka mulut si Kecil dan perhatikan apakah ada bulatan berwarna putih atau kuning di gusi, bagian dalam bibir, atau pipinya. Jika ada, bisa jadi itu sariawan.

Penyebab Sariawan Pada Bayi

Sariawan sebenarnya jarang terjadi pada bayi, khususnya yang berusia 10 bulan ke bawah. Namun tidak menutup kemungkinan bayi Bunda mengalaminya, berapa pun usianya. Sariawan pada bayi belum bisa dipastikan penyebabnya, namun ada beberapa hal yang mungkin menjadi pemicu timbulnya sariawan pada bayi, di antaranya:

  • Luka pada mulut. Luka bisa terjadi akibat si Kecil tidak sengaja mengigit lidah atau bagian dalam bibirnya. Gigitan itu kemudian bisa berubah menjadi sariawan.
  • Alergi Makanan
  • Sensitif terhadap buah-buah yang asam, seperti jeruk dan stroberi.
  • Kekurangan vitamin dan mineral tertentu seperti asam folat, zinc, zat besi, dan vitamin B12.
  • Terinfeksi virus, bakteri, atau jamur.
  • Penyakit tertentu, seperti penyakit celiac atau penyakit radang usus.

Cara Mengatasi Sariawan Pada Bayi

Sariawan pada anak sebenarnya dapat hilang dengan sendirinya sekitar 7-10 hari, sementara rasa sakitnya bisa berlangsung selama 3-4 hari. Namun jangan menunggunya hilang tanpa pengobatan begitu saja. Bunda pasti tahu betapa perihnya mulut ketika mengalami sariawan. Begitu pula yang dirasakan oleh bayi Bunda. Oleh karena itu, segera tangani ketika melihat ada sariawan pada bayi Bunda.

Di bawah ini ada beberapa langkah-langkah yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi sariwan pada bayi:

  • Kompres sariawan dengan es batu. Sensasi dingin bisa membuat sariawan menjadi mati rasa.
  • Berikan makanan bertekstur lembut dan bersuhu dingin, misalnya es krim.
  • Buat larutan yang terdiri dari air, garam, dan soda kue. Setelah larutan jadi, celupkan kapas pada larutan tersebut lalu tempelkan ke sariawan dengan lembut. Lakukan 3 – 4 kali sehari.
  • Berikan minuman dalam jumlah sedikit namun sering untuk membasahi rongga mulut dan mencegah si Kecil dari dehidrasi.

Jika khawatir, Bunda bisa membawa si Kecil ke dokter dan minta resep obat yang tepat untuk mengatasi sariawan pada bayi. Dokter mungkin akan meresepkan obat, seperti ibuprofen atau parasetamol, dengan dosis yang tepat sebagai pereda nyeri.

Selama si Kecil mengalami sariawan, hindari memberinya makanan yang terlalu panas atau asam. Makanan jenis ini bisa membuat mulutnya menjadi perih. Sariawan pada anak bisa dicegah dengan menjaga kebersihan mulutnya. Caranya, bersihkan gigi Si Kecil dengan sikat gigi khusus bayi. Lakukan dua kali sehari untuk menghilangkan sisa makanan pemicu sariawan.

Jika sariawan pada bayi tidak kunjung membaik membaik dalam waktu lebih dari 2 minggu, atau bahkan menyebabkan demam, ruam kulit, penurunan berat badan, atau pembengkakan kelenjar getah bening, segera konsultasikan ke dokter.