Kejang demam dapat menimpa anak yang berusia antara 6 bulan sampai 5 tahun. Anak di bawah usia 6 bulan, jarang mengalaminya. Biasanya, Si Kecil dapat mengalami kejang demam ketika suhu tubuhnya lebih dari 39 derajat Celcius.
Biasanya, kejang-kejang dapat terjadi apabila Si Kecil mengalami demam yang disebabkan oleh infeksi virus seperti flu dan roseola. Demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri jarang menimbulkan kejang-kejang.
Jika Si Kecil baru menjalani imunisasi, risiko dia mengalami kejang demam juga bisa meningkat. Terutama imunisasi untuk tetanus dan pertusis, difteria, campak, gondong dan campak Jerman. Usai mendapat suntikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut, Si Kecil bisa mengalami demam yang dapat menyebabkan kejang.
Si Kecil dapat mengalami kejang-kejang yang sifatnya ringan hingga parah. Berikut ciri-ciri yang menandakan kemungkinan Si Kecil mengalami kejang akibat demam:
Jangan panik saat melihat Si Kecil yang secara mendadak mengalami kejang-kejang. Segera lakukan pertolongan pertama untuk menghindari Si Kecil mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Ini beberapa hal yang bisa bunda lakukan:
Biasanya, kejang demam berlangsung selama satu hingga tiga menit. Setelah itu, dia mungkin akan mengalami kelelahan dan terlelap.
Kejang demam kebanyakan tidak berbahaya dan tidak menjadi tanda-tanda Si Kecil mengalami kondisi serius seperti epilepsi, kerusakan otak, gangguan kemampuan belajar, atau gangguan mental. Namun, meski jarang terjadi, demam bisa jadi pertanda bahwa Si Kecil mengalami kondisi serius, termasuk meningitis.
Jika Si kecil sering mengalami kejang saat demam, dokter mungkin akan menyarankan untuk memberikan obat untuk menurunkan risiko itu terjadi kembali. Namun, mengingat kejang demam tidak berbahaya, sebenarnya pemberian obat-obatan (yang bisa menimbulkan efek samping) tidak begitu diperlukan.
Bunda disarankan untuk membawanya ke dokter jika Si Kecil mengalami kejang demam lebih dari 10 menit atau kejang yang disertai muntah, sesak napas, lehernya terasa kaku, dan terlihat sangat mengantuk usai mengalaminya.