Saat hamil 1 bulan, Bunda belum terlihat seperti orang hamil. Namun mungkin telah merasakan gejala-gejala tertentu, termasuk terlambat datang bulan, mual, dan muntah, atau sering disebut sebagai morning sickness.
Pembuahan biasanya terjadi sekitar dua minggu setelah hari pertama haid terakhir, di sekitar masa-masa setelah tubuh memproduksi sel telur. Hingga saat mencapai usia hamil 1 bulan, bentuk janin masih merupakan kumpulan sel yang disebut embrio, yang terus membelah diri dan berkembang untuk menjadi bayi kecil di bulan-bulan berikutnya.
Bagaimana Pertumbuhan Janin 1 Bulan?
Saat hamil 1 bulan atau 4 minggu, bayi masih menyerupai titik kecil dengan ukuran panjang sekitar 0,2 cm. Sel-sel dalam embrio mengelompok untuk kemudian berkembang menjadi bagian-bagian tubuh.
Hamil 4 minggu
Embrio mulai berkembang dalam rahim. Sel-sel terluar mulai membentuk jaringan ke suplai darah sang ibu. Sementara sel-sel bagian dalam terbentuk menjadi dua, lalu tiga lapisan, hingga kemudian berkembang menjadi tubuh bayi. Lapisan-lapisan tersebut yaitu:
Pada minggu ini, embrio melekat pada yolk sac yang mensuplai nutrisi ke janin. Pada beberapa minggu ke depan, fungsi ini kemudian akan digantikan oleh plasenta. Sel-sel plasenta yang berkembang pada dinding rahim ini menyediakan aliran darah yang memastikan agar janin mendapat cukup nutrisi dan oksigen.
Hamil 5 minggu
Hamil 6 minggu
Hamil 7 minggu
Perubahan yang Terjadi pada Saat Hamil 1 Bulan
Di usia kehamilan 3 minggu, umumnya banyak yang belum menyadari bahwa dirinya hamil karena tidak merasakan gejala apa-apa. Namun sebagian wanita mungkin akan merasakan peningkatan volume cairan vagina, sedikit kram, nyeri punggung dan sakit kepala.
Saat hamil 7 minggu, rahim Bunda telah berkembang menjadi seukuran lemon. Bunda mungkin akan merasa lemas, mudah lelah, payudara terasa membesar dan nyeri, serta lebih sering ingin buang air kecil.
Sekitar 90% wanita hamil merasakan mual dan muntah di awal masa kehamilan, yang dikenal dengan istilah morning sickness. Gejala tersebut merupakan pertanda bahwa hormon kehamilan dalam tubuh Bunda cukup untuk mendukung kehamilan. Wanita yang mengalami mual di awal masa hamil memiliki risiko lebih rendah dalam mengalami keguguran daripada mereka yang tidak mengalami mual. Meski tidak berarti bahwa wanita yang tidak mual, tidak bisa mendapatkan kehamilan yang sehat.
Apa Saja yang Perlu Diperiksakan?
Bunda mungkin perlu mencoba menjalani pemeriksaan kehamilan dengan testpack lebih dari satu kali. Sebagian wanita perlu menunggu hingga 2-3 minggu setelah terlambat datang bulan agar kadar hormon kehamilan cukup tinggi untuk dapat terdeteksi. Setelah positif hamil, sebaiknya Bunda dan pasangan segera berkonsultasi kepada dokter kandungan.
Beberapa wanita dapat merasakan gejala morning sickness yang lebih parah dibandingkan yang lain, hingga tidak mampu melakukan aktivitas normal. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan depresi, bahkan mengganggu kesehatan ibu hamil dan janin.
Mual di awal masa kehamilan juga dapat menjadi sangat parah, atau dikenal sebagai hiperemesis gravidarum (HG). Situasi ini ditandai dengan frekuensi muntah yang tinggi, tidak dapat makan dan minum serta penurunan berat badan. HG juga dapat berpengaruh kepada kesehatan bayi. Oleh karenanya, jika mual dirasa sudah sangat mengganggu, segera periksa diri ke dokter untuk mendapat penanganan tepat.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Hamil 1 Bulan
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan dan perlu dihindari pada saat hamil 1 bulan:
Meski belum banyak perubahan yang tampak pada tubuh Bunda pada masa hamil 1 bulan, sudah banyak perubahan yang terjadi di dalam rahim. Memasuki usia kehamilan 2 bulan nanti, volume darah dalam tubuh akan meningkat 40-50 persen. Sementara, bakal anggota tubuh akan makin nampak pada embrio.