tips lnacarkan asi
Namun, bagi busui mana pun yang bertekad kuat untuk terus menyusui, selalu tersedia kesempatan kedua: relaktasi!
Memicu Keluarnya ASI
Berhentinya proses menyusui yang tak direncanakan bisa disebabkan berbagai alasan, misalnya ibu yang harus terpisah dari bayi untuk bekerja, rawat inap atau lain hal. Stres juga bisa memengaruhi aliran ASI. Sementara itu, keputusan untuk tidak menyusui segera setelah bayi lahir maupun terjadi masalah menyusui lainnya, juga bisa membuat ASI berhenti mengalir.
Terlepas dari alasan yang melatarinya, kegiatan menyusui bisa dimulai kembali dengan relaktasi. Istilah relaktasi merujuk kepada upaya agar payudara yang tadinya berhenti memproduksi ASI, dapat kembali mengeluarkan ASI.
Perlu diingat bahwa upaya ini bisa membuahkan hasil yang berbeda pada tiap orang, sehingga jangan mengharapkan hasil yang instan, upaya ini mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu, tergantung pada faktor usia bayi, jeda waktu berhenti menyusui, serta kondisi payudara ibu menyusui. Karena faktor-faktor tersebut, ASI yang keluar nantinya tidak selalu bisa diandalkan untuk mencukupi kebutuhan bayi secara penuh. Tetapi, relaktasi tetap dapat menjaga hubungan antara ibu dan bayi.
Langkah-langkah Relaktasi
Yuk, Bunda, lakukan beberapa langkah relaktasi berikut dengan optimis.
Bila produksi ASI masih belum ideal, Bunda mungkin perlu melengkapi asupan gizi bayi dengan donor ASI, susu formula, atau makanan padat pendamping ASI jika bayi berusia lebih dari enam bulan. Sementara itu, sangat penting untuk terus memantau kenaikan berat badan bayi untuk memastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi dengan baik