Beberapa hari setelah terjadi pembuahan, maka kantung ketuban mulai terbentuk dan terisi cairan. Awalnya, air ketuban dipenuhi oleh air, namun setelah sekitar usia kehamilan 10 minggu, maka air ketuban juga akan terisi urine dari janin.
Fungsi air ketuban sangat penting bagi janin dalam kandungan, antara lain:
Air ketuban akan menjaga kondisi bayi tetap aman dengan cara menyerap benturan atau tekanan dari luar. Selain itu, air ketuban juga mencegah terhimpitnya tali pusat yang menyediakan oksigen dan makanan.
Antibodi di dalam air ketuban akan membantu mencegah infeksi berbahaya pada janin.
Menjaga kondisi rahim yang hangat dan nyaman untuk janin selama dalam kandungan ditentukan oleh air ketuban. Air ketuban akan mencegah faktor-faktor yang dapat membuat kondisi janin kedinginan.
Pada percobaan fetus kelinci, air ketuban mampu menyediakan nutrisi sekitar 10-14 persen pada janin kelinci yang normal. Selain itu, kandungan dalam air ketuban janin kelinci juga dapat mendukung perkembangan saluran pencernaan.
Dengan menghirup dan menelan air ketuban, janin melatih menggunakan otot-otot paru dan pencernaan sehingga membantu perkembangannya.
Tidak sekedar mengapung dalam air ketuban, janin melakukan banyak gerakan di dalamnya, sehingga dapat mendukung perkembangan otot dan tulang.
Kelainan pada jari merupakan salah satu risiko akibat kekurangan air ketuban. Fungsi air ketuban sebagai cairan lubrikasi yang membantu memastikan pertumbuhan jari dengan sempurna.
Selain komposisi, seiring perkembangan kehamilan, volume atau jumlah air ketuban juga bertambah. Dari volume sekitar 25 ml pada usia kehamilan 10 minggu, meningkat signifikan hingga sekitar 400 ml pada usia kehamilan 20 minggu. Volume air ketuban semakin tinggi yaitu 800 ml yang dialami pada usia kehamilan 28 minggu, kemudian pada saat persalinan air ketuban bisa mencapai 1 liter.
Penting untuk mengetahui apakan jumlah air ketuban sudah sesuai dengan usia kehamilan. Dokter akan memeriksa jumlah air ketuban saat dilakukan ultrasound atau lebih dikenal dengan USG.
Kondisi kekurangan atau kelebihan air ketuban sama-sama berisiko. Kekurangan air ketuban (oligohidramnion) ataupun kelebihan air ketuban (polihidramnion) dapat menyebabkan gangguan pada janin dan kehamilan.
Mengingat pentingnya fungsi air ketuban bagi janin, pastikan jumlahnya sesuai dengan usia kehamilan. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui hal tersebut.