Mual dan muntah. Kedua kondisi ini wajar terjadi di masa kehamilan, khususnya di trimester pertama. Namun, efeknya bisa berbahaya jika bunda mengalami mual dan muntah secara berlebihan. Hal ini bisa memicu dehidrasi, kekurangan elektrolit, kekurangan gizi, pusing, dan penurunan berat badan. Dalam ilmu medis kondisi tersebut disebut hyperemesis gravidarum. Jika hal ini terjadi, bunda mungkin butuh pertolongan medis.
Pembengkakan. Saat hamil, tubuh dapat memproduksi lebih banyak darah dan cairan guna mendukung pertumbuhan janin. Kelebihan zat tersebut bisa menyebabkan bengkak atau edema pada wajah, tangan dan kaki. Pembengkakan menjadi tidak wajar ketika hanya satu sisi bagian tubuh yang mengalaminya. Hal tersebut bisa menunjukkan bunda mengalami pembekuan darah.
Apabila pembengkakan terjadi secara tiba-tiba disertai tekanan darah tinggi dan proteinuria, hal tersebut bisa mengarahkan bunda mengalami preeklamsia, sebuah kondisi serius yang bisa berakibat fatal.
Janin kurang aktif bergerak. Janin tidak aktif bergerak bisa menjadi tanda bahwa buah hati bunda sedang tidur atau bunda tidak menyadari gerakannya. Namun, janin yang kurang aktif bergerak juga bisa menjadi tanda dia kekurangan nutrisi atau oksigen.
Kenali perbedaan apakah bunda mengalami tanda-tanda yang normal atau abnormal agar bunda bisa mengantisipasinya. Berikut penjelasannya:
Untuk memastikan kondisi di dalam sana, bunda bisa memberikan stimulus seperti minum air dingin agar dia bergerak. Jika dia tidak kunjung bergerak setelah diberikan stimulus atau gerakannya kurang dari 10 kali dalam dua jam, segera konsultasikan ke dokter.
Sakit saat buang air kecil. Sebenarnya wajar jika bunda merasa nyeri ketika buang air kecil saat hamil alias mengalami infeksi saluran kemih. Itu disebabkan oleh perubahan tubuh yang terjadi seiring pertumbuhan janin. Namun, infeksi yang tidak ditangani bisa memicu masalah kesehatan serius, seperti melahirkan secara prematur.
Perdarahan vagina. Perdarahan dikatakan normal jika hanya sebatas bercak-bercak saja. Namun, jika volume darah yang keluar sangat banyak, itu bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik. Perdarahan abnormal bisa disertai kram perut dan rasa nyeri, atau bisa juga tidak.
Kontraksi. Jika kondisi ini terjadi lebih awal di trimester ketiga, maka ini bisa jadi pertanda kamu akan melahirkan secara prematur. Jika bayi bunda masih belum cukup umur untuk dilahirkan, dokter mungkin bisa menghentikan proses persalinannya.
Sakit kepala, nyeri perut dan gangguan penglihatan. Sakit kepala normal terjadi, karena saat hamil tubuh dapat mengalami lonjakan hormon dan darah. Sementara nyeri perut dapat terjadi akibat rahim yang terus berkembang, ligamen mengalami peregangan, serta organ-organ terus bergerak. Lalu ibu hamil juga wajar mengalami gangguan penglihatan terkait perubahan tubuh dan hormon.
Namun, ketiga hal tersebut bisa juga jadi pertanda bunda mulai mengalami kondisi berlanjut preeklamsia, yaitu eklampsia jika tekanan darah tinggi, proteinuria dan bengkak terjadi secara terus-menerus dan parah.
Intinya, kehamilan bisa membuat tubuhmu lebih rentan mengalami hal-hal buruk. Jadi, ketika ada hal aneh terjadi pada tubuh, disarankan untuk segera mengonsultasikannya ke dokter kandungan bunda.