Cara Mengatasi Bayi Susah BAB

mengatasi-bayi-susah-bab

mengatasi-bayi-susah-bab

Bayi susah buang air besar (BAB) adalah kondisi di mana bayi mengalami kesulitan atau ketidaknyamanan dalam mengeluarkan feses. Hal ini sering disebut juga sebagai konstipasi atau sembelit. Pada bayi, kondisi ini dapat ditandai dengan frekuensi BAB yang lebih jarang dari biasanya, feses yang keras dan sulit dikeluarkan, atau rasa nyeri saat BAB. Cara Mengatasi bayi susah BAB (buang air besar) atau konstipasi dapat dilakukan melalui beberapa metode yang dapat ayah dan bunda dapat lakukan di rumah.

Tanda-tanda Bayi Susah BAB

Bayi yang mengalami kesulitan buang air besar (BAB) biasanya menunjukkan beberapa tanda. Berikut adalah tanda-tanda umum bayi susah BAB:

  1. Frekuensi BAB Berkurang
    • Bayi jarang BAB dibandingkan biasanya, misalnya lebih dari 3-4 hari tanpa BAB (tergantung usia bayi).
  2. Feses Keras dan Kecil
    • Feses terlihat kering, keras, atau berbentuk bulat-bulat kecil seperti pelet.
  3. Bayi Terlihat Kesakitan Saat BAB
    • Bayi menangis, merengek, atau tampak mengejan dengan kuat tetapi sulit mengeluarkan feses.
  4. Perut Kembung
    • Perut bayi terasa keras atau kembung karena gas yang terperangkap.
  5. Nafsu Makan Berkurang
    • Bayi mungkin kurang tertarik menyusu atau makan karena merasa tidak nyaman.
  6. Rewel atau Gelisah
    • Bayi menjadi lebih rewel atau gelisah dari biasanya.
  7. Darah pada Feses
    • Kadang-kadang, jika BAB terlalu keras, feses bisa menyebabkan iritasi pada anus, sehingga muncul darah.

Penyebab Bayi Susah BAB

  • Perubahan Pola Makan: Misalnya, saat mulai MPASI atau perubahan jenis susu formula.
  • Kurang Cairan: Bayi yang kurang minum ASI, susu formula, atau air (untuk bayi yang sudah MPASI).
  • Kandungan Serat Kurang: MPASI rendah serat dapat menyebabkan sembelit.
  • Kondisi Medis: Seperti alergi susu sapi atau masalah pencernaan.

Cara Mengatasi Bayi Susah BAB

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut:

  1. Pijat “I Love You” (Teknik Pijat ILY)Teknik pijat ini melibatkan gerakan lembut pada perut bayi yang membentuk huruf “I”, “L”, dan “Y”. Penelitian menunjukkan bahwa pijat ILY efektif dalam mengurangi konstipasi pada bayi usia 6-12 bulan. Pijat ini dapat merangsang peristaltik usus, meningkatkan frekuensi BAB, dan mengurangi ketidaknyamanan saat BAB.
  2. Pijat Abdominal (Perut)Pijat perut dengan gerakan melingkar searah jarum jam dapat membantu merangsang sistem pencernaan bayi. Studi menunjukkan bahwa pijat perut efektif dalam mengatasi konstipasi pada bayi dengan meningkatkan pergerakan usus dan melancarkan BAB.
  3. Peningkatan Asupan Serat dan CairanUntuk bayi yang sudah mulai mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MPASI), meningkatkan asupan serat dari buah-buahan dan sayuran, serta memastikan bayi mendapatkan cairan yang cukup, dapat membantu mengatasi konstipasi.
  4. Konsultasi dengan Tenaga MedisJika konstipasi pada bayi berlanjut atau disertai dengan gejala lain seperti muntah, darah pada feses, atau penurunan berat badan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penting untuk selalu berhati-hati dan memastikan bahwa metode yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bayi Anda.

Refrensi:

Global Health Science Group Journal

Idai